Awal kisah ada seorang santri atau murid yang bernama Ali sedang memanen singkong hasil yang ia tanam sendiri di kebun, setelah selesai Ali pun bergegas pulang ke rumah sambil membawa kantung yang berisi singkong. Dalam perjalanan pulang ia teringat kepada gurunya dan Ali pun berfikir ingin memberikan singkong yang ia bawa tersebut, lalu Ali pun mampir ke rumah sang guru. sesampainya disana ia bertamu gurunya dan langsung memberikan singkong yang dia bawa seraya berkata dalam hati ("guru jangan lihat harganya barang yang saya beri ini tapi lihatlah hati yang ikhlasnya"). Rupanya sang gurunya ini sering mencontoh kelakuan Rosululloh SAW, yaitu jika di kasih 1 (satu) maka ia akan balik memberi 2 (dua) atau dengan jumlah yang lebih banyak. Maka guru pun langsung memanggil istrinya yang ada di dapur seraya berteriak, "istriku! apa ada sekiranya barang yang bisa kita berikan kepada Ali?" Kemudian istrinya menyahut seraya menjawab "kita tidak punya apa-apa yang bisa diberikan suamiku!". Lalu guru pun bertanya lagi "coba kamu cari dibelakang rumah!" dan istrinya pun menjawab "tida ada apa-apa selain kambing peliharaan kita ini!" dan guru pun berkata lagi "ya sudah kambing itu saja bawa kesini!" kemudian istrinya datang dengan membawa seekor kambing untuk diserah kan kepada Ali. Dengan perasaan kaget Ali pun bergumam dalam benaknya ("hai guruku jangan gila dong masa sikong seharga Rp. 10.000 ditukar dengan kambing yang harganya satu juta?!").
Singkat cerita Ali pun pulang dengan menuntun seekor kambing, di jalan ia bertemu dengan sahabatnya yang bernama Bubun. Kemudian Ali menceritaka kejadian nyata yang baru saja dialaminya. Mendengar cerita dari tamanya tersebut timbul naluri bisnis dalam benak Bubun, sambil mengangguka-anggukan kepala Bubun seraya berkata dalam hati ("wah ngasih singkong saja di beri kambing apalagi ngasih durian, pasti dikasihnya sapi!") fikir Bubun di hatinya. Lalu Bubun pun begegas pergi ke pasar untuk membeli durian dalam jumlah yang sangat banyak dengan harapan kalau dia ngasih durian yang banyak sang guru akan memberinya seekor sapi yang harganya bisa mencapai puluhan juta. Setelah sampai di rumah gurunya Bubun pun menyerahkan beberapa karung buah durian kepada sang guru seraya berkata "ini belinya sajuta lho guru, SEJUTA!". Guru pun langsung memanggil istrinya kembali seraya berkata "istriku apa sekiranya ada barang yang bisa diberikan untuk Bubun, yang telah mengasih durian kepada kita?". Istrinya menjawab, "tidak ada apa-apa selain sekantung singkong pemberian Ali tadi suamiku". Guru berkata lagi, "ya sudah itu saja bawa kesini!" maka Bubun pun hanya mendapatka sekantung singkong sebagai balasan dari beberapa karung durian yang dia berika dengan hati yang penuh dengan harapan akan dikasih sapi dan jauh dari keikhlasan. Tidak terima dengan kenyataan ini Bubun pun pingsan seraya berkata "Sungguh TERLALU"
